Kalau mendengar kata ‘stimulasi’, kebanyakan orang tua akan langsung mengaitkannya dengan memberikan rangsangan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak. Padahal sebenarnya, stimulasi tidak hanya tentang membuat anak menjadi pintar.
Secara garis besar, perkembangan bayi sangat penting di 1000 hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak anak di dalam kandungan ibu sampai berusia 2 tahun. Di 1000 hari pertama inilah orang tua harus memberikan nutrisi serta stimulasi terbaik karena inilah periode emas anak.
Pentingnya Interaksi ketika Menstimulasi Bayi
Aspek perkembangan anak tidak hanya dilihat secara kognitif saja, ada 4 aspek, yaitu motorik, kognitif, sosio-emosional, dan bahasa. Ini artinya, jika ingin menstimulasi anak, maka harus meliputi 4 aspek ini. “Pada prinsipnya, yang dimaksud dengan stimulasi adalah, dilakukan secara terus menerus dan dua arah sehingga tercipta ikatan emosional atau bonding antara bayi dengan orang tua,” jelas dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH., pada Expert Class yang digelar Johnson’s Baby Indonesia dengan tajuk, “Stimulasi Pijat Bayi Untuk Optimalkan Tumbuh Kembang si Kecil” secara daring.
Interaksi ketika menstimulasi bayi, menurut dr. Bernie, juga merupakan stimulasi untuk mental emosional bayi. Plus, interaksi dengan berkomunikasi secara aktif kepada bayi ketika memberikan stimulasi, juga akan membuat panca indra bayi ikut terstimulasi. Bonding akan menjadi momen orang tua belajar mengenali bayinya dan bayi belajar mengenali orang tuanya,” kata dr. Bernie menyebutkan kalau stimulasi harus diberikan sesuai tahapan dan usia bayi.
Karena kata kuncinya, stimulasi harus diberikan secara terus menerus, maka ditegaskan dr. Bernie, tidak perlu membuat jadwal khusus. Bahkan dengan sebuah kegiatan sederhana bisa menjadi multisensory atau stimulasi yang bermacam-macam. Ia lantas mencontohkan ketika memandikan bayi, ini bisa menjadi momen untuk menstimulasi bayi. “Jangan hanya diam saat memandikan bayi, ajak mereka bicara sambil menatap kedua matanya. Ini akan menjadi stimulasi secara visual dan auditori.” Dan ketika ibu atau ayah yang memandikan, kemudian membasuh air ke kulit bayi, maka terjadilah stimulasi taktil. “Stimulasi untuk indra perabaan atau kulit bayi. Apalagi ditambah aroma wangi dari sabun bayi, ini sudah menjadi stimulasi untuk penciuman bayi.” Melalui contoh ini, dr. Bernie ingin menekankan betapa stimulasi sebenarnya mudah dilakukan. Dari satu aktivitas bisa menstimulasi banyak panca indra. “Inilah yang dinamakan stimulasi satu paket.”
Manfaat Pijat Bayi
Bicara tentang stimulasi taktil atau stimulasi indra perabaan, banyak penelitian yang menyebutkan ini dapat mengurangi tangisan dan stres pada bayi. Jika stimulasi auditori dengan cara mengajak bayi berbicara, membuat bayi belajar tentang ekspresi wajah dan bahasa tubuh, maka pada stimulasi taktil disebutkan dapat membantu bayi untuk meregulasi emosinya. Dan memijat, disebutkan dr. Bernie adalah salah satu bentuk stimulasi taktil yang tidak hanya membuat bayi senang, tapi juga membuat ibu lebih menikmati hari-harinya karena bayi menjadi tidak rewel.
Hal yang perlu diingat ketika memijat bayi sebagai bentuk dari stimulasi adalah, harus dilakukan dalam keadaan menyenangkan. “Harus ada kontak mata antara ibu dengan bayinya. Dan ingat, pijat sebagai stimulasi berbeda dengan pijat sebagai terapi pengobatan.” Tak hanya membuat bayi jadi tidak rewel, memijat bayi bahkan disebutkan dapat mengoptimalkan tumbuh kembang mereka. Adapun memijat bayi secara garis besar bermanfaat untuk fisik dan emosionalnya.