Usai Blok Rokan, Menteri ESDM Buka Peluang Pengeboran Non Konvensional di Blok Migas Lain

Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membuka kesempatan untuk laksanakan pengeboran (drilling). Sumur migas non konvensional (MNK) di blok minyak dan gas lain.
Selain Blok Rokan, Arifin membeberkan wilayah kerja lain yang punya potensi untuk di kerjakan eksplorasi cadangan MNK di luar Blok Rokan. Yang lebih dari satu pengelolaannya udah di kuasai oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) bersa Petronas.
Masih ada beberapa. Tapi yang paling potensi tuh di Rokan. Di Sumatera Selatan juga ada, Kalimantan juga ada,” ujar Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Terkait kontrak bagi hasil migas dengan skema gross split, ia bilang itu dapat di tentukan di kala udah ada hasil dari eksplorasi pengeboran yang sementara ini sedang di lakukan.
Sembari studi pengelolaan sumur migas MNK dari negara-negara yang udah menerapkan, misal Amerika Serikat dan China.
“Kita memandang dulu nih nanti hasil dari eksplorasi yang pengeboran sekarang. Ini kan dalem nih, enggak gampang. Juga cost-nya nanti dapat di detilkan dengan mengalami, dengan menyita referensi yang udah ada. Amerika dan China kan udah ada non konvensional,” tuturnya.
Sebelumnya di dalam rangkaian acara IPA Convex 2023, Kamis (27/7/2023). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan. PT Pertamina lewat Pertamina Hulu Rokan (PHR) dapat laksanakan pengeboran (drilling) perdana sumur MNK di Blok Rokan, Riau.
Sumur MNK merupakan sumber minyak dan gas bumi yang di usahakan dari reservoir daerah terbentuknya migas dengan permeabilitas yang rendah.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, pihaknya dapat laksanakan monitoring sepanjang dua bulan berkaitan progres drilling di lapangan tersebut.
“Blok Rokan udah meraih tujuan resource yang di mulai hari ini dan selalu kami monitor. Mudah-mudahan kami bisa hasil yang baik untuk MNK,” ujar Benny.
Pertamina Bor Sumur MNK di Blok Rokan

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan, PT Pertamina lewat Pertamina Hulu Rokan (PHR). Dapat laksanakan pengeboran (drilling) perdana sumur migas non konvensional (MNK) di Blok Rokan, Riau.
Sumur MNK merupakan sumber minyak dan gas bumi yang di usahakan dari reservoir daerah terbentuknya migas dengan permeabilitas yang rendah.
Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan. Pihaknya dapat laksanakan monitoring sepanjang dua bulan berkaitan progres drilling di lapangan tersebut.
“Blok Rokan udah meraih tujuan resource yang di mulai hari ini dan selalu kami monitor. Mudah-mudahan kami bisa hasil yang baik untuk MNK,” ujar Benny terhadap rangkaian acara IPA Convex 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (27/7).
Sebelumnya, EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, pihaknya udah menjajaki nota kesepahaman dengan mitra internasional yang punya kemampuan di dalam mengembangkan sumur MNK.
Menurut dia, kerjasama ini terlampau di butuhkan lantaran pengembangan sumur MNK di WK Rokan butuh teknologi dan investasi.
“Oleh karena itu di butuhkan tahapan eksplorasi, appraisal, juga pilot dan demonstrasi yang terintegrasi dan terencana dengan baik. Edwil lebih dari satu sementara lalu.
Adapun potensi sumber kekuatan MNK di wilayah kerja (WK) Rokan berada terhadap formasi pematang brown shale. Batuan induk utama hidrokarbon di Sumatera Bagian Tengah. Kemudian lower red bed, formasi bebatuan di bawah brown shale. Potensi MNK itu berada di kedalaman lebih dari 6.000 kaki.
MNK sendiri merupakan hidrokarbon yang terbentuk dan terkekang terhadap batuan reservoir klastik. Pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang udah mati, berbutir halus, dan punya permeabilitas yang rendah.
Perbedaan utama eksplorasi migas konvensional dengan eksplorasi MNK ter letak terhadap wilayah minyak di lapisan bumi. Dalam hal ini, eksplorasi migas konvensional lebih enteng nampak mengingat letaknya yang tidak jauh dari permukaan, namun MNK berada di lapisan yang lebih dalam.