Ketika menggerakkan setir mobil untuk berbelok, apa yang kamu rasakan? Kita bisa dengan mudah memutar setir atau malah kesulitan saat menggerakkannya? Jika Kamu dapat mengoperasikan mobil dengan mudah, itu berarti kendaraan roda empatmu sudah dilengkapi power steering.
Sebaliknya, jika kamu merasa berat ketika menggerakkan setir, berarti mobil yang kamu kendarai belum memiliki sistem power steering. Tidak semua mobil memang menggunakan teknologi ini. Biasanya mobil tua yang diproduksi pada tahun 1950-1970an belum memanfaatkan fitur tersebut.
Lantas, apa sih, sebenarnya power steering itu? Apa fungsinya dan bagaimana cara kerjanya, sehingga bisa mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil?
Power steering ialah komponen yang ada pada sistem kemudi. Secara umum, kegunaannya untuk mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil, sehingga mobil lebih mudah dikendalikan. Terutama pada saat berbelok.
Ini akan membuat kemudi terasa lebih ringan saat diputar meskipun dalam kecepatan rendah. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi para pengemudi yang masih pemula.
Power steering memiliki tiga tipe yang berbeda, yaitu:
Hydraulic Power Steering (HPS)
Power steering hidrolik merupakan jenis power steering yang bekerja dengan bantuan mesin hidrolik dan pompa. Power steering ini memanfaatkan tekanan fluida (minyak) untuk bekerja. Power steering hidrolik banyak digunakan pada mobil seri pertama dan mobil truk.
Electric Power Steering (EPS)
Power steering elektrik atau Electric Power Steering menggunakan bantuan motor listrik agar dapat bekerja. Kebanyakan mobil baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power steering yang satu ini.
Electro-Hydraulic Power Steering (EHPS)
Jenis ini memiliki sistem hybrid, yaitu memadukan antara elektrik dan fluida, serta tidak terhubung langsung dengan mesin namun memanfaatkan pompa elektrik. EHPS perlu perawatan ekstra, karena jika salah satu komponen rusak akan mempengaruhi penggerak lainnya.