Mobil Jepang di tahun 1990-an memiliki tampilan unik dan memiliki penggemar tersendiri. Era tersebut diramaikan dengan beragam mobil menarik dengan performa buas, mulai dari Nissan Skyline hingga Honda NSX.
Tidak sebatas pada mobil sports car saja, namun keunikan yang sama juga ditemukan pada segmen kei car Jepang. Meski dikategorikan sebagai “mobil terjangkau” dan hanya bisa mengusung mesin 660cc, banyak merek yang memperkenalkan produk unik.
Salah satunya adalah Suzuki Motor Corporation (SMC) yang merilis kei car berbasis mobil sports, yakni Suzuki Cappuccino pada tahun 1991 hingga 1998. Melansir hotcars.com, Mobil ini bersaing dengan Honda Beat dan Mazda Autozam AZ-1 di masanya.
Sports car mungil
Ukuran bodi Suzuki Cappuccino sangat mungil, layaknya kei car pada umumnya. Mobil ini mempunyai dimensi panjang 3.295 mm, lebar 1.395 mm, tinggi 1.185 mm, serta jarak antar sumbu roda mencapai 2.060 mm.
Sebagai komparasi Mazda MX-5 Miata generasi pertama (model NA) mempunyai dimensi panjang 3.970 mm, lebar 1.675 mm, tinggi 1.235 mm, serta wheelbase 2.265 mm. Padahal MX-5 Miata NA tergolong sebagai mobil sports dengan bodi yang ramping.
Desain bodi yang kecil ini membuat Cappuccino mempunyai rasa berkendara yang asyik. Begitu juga dengan bobot mobil hanya 725 kg memberikan handling serba ringan.
Bahkan mobil ini cukup enteng dibanding rival di kelasnya, misalnya dengan Honda Beat yang mempunyai berat 760 kg dan Mazda Autozam AZ-1 sedikit lebih ringan di angka 720 kg.
Desain mirip Mazda MX-5 NB
Yang menarik Suzuki Cappuccino sering dikaitkan dengan Mazda Miata MX-5, lebih tepatnya generasi kedua dengan kode “NB”. Meski secara spesifikasi berbeda jauh, banyak yang mengaitkan MX-5 NB dengan Cappuccino dari segi tampilannya.
Kedua mobil sports ini cenderung mempunyai desain soft serba membulat di berbagai sisi. Kemiripan paling mencolok adalah fascia depan Cappuccino dengan lampu depan berbentuk oval dan minimnya tarikan garis agresif.
Begitu juga dengan bentuk bodi kedua mobil ini. Mazda MX-5 Miata NB dan Suzuki Cappuccino sama-sama dirancang sebagai mobil sports convertible, di mana atap mobil bisa diturunkan. Hal ini membuat banyak orang salah mengira bahwa keduanya merupakan mobil yang sama.
Interior Sempit
Suzuki Cappuccino terkenal mempunyai interior yang sangat sempit, lantaran mobil ini dirancang untuk konsumen dalam negeri Jepang di masanya. Bahkan mobil ini dikabarkan mempunyai kabin lebih sempit dibanding Honda Beat atau Mazda Autozam AZ-1.
Alhasil mencari posisi berkendara yang ideal untuk mobil ini terbilang sulit, terutama untuk ruang kepala pada saat atap mobil dipasangkan. Begitu juga dengan proporsi sports car membuat bagasi dan ruang simpan makin minim, mengurangi tingkat kepraktisan mobil.
Mudah dimodifikasi
Suzuki Cappuccino cenderung mudah untuk dimodifikasi. Mobil ini tersedia dengan deretan variasi, baik untuk mengubah tampilan, pengendalian hingga upgrade pada bidang performa.
Bahkan mesin bawaannya tergolong cukup mudah untuk “dioprek”. Secara standar Suzuki Cappuccino mengusung jeroan 657cc turbo F6A dengan output 64 PS dan torsi 90 Nm. Sedangkan model tahun 1995-1998 dibenamkan mesin K6A 658cc turbo VVT-i dengan tenaga 64 PS dan torsi 108 Nm.
Mengutip situs drifted.com, Cappuccino dengan mudah mempunyai tenaga 100 hp dengan modifikasi remap ECU, saringan udara baru dan penggantian knalpot baru.
Sementara bagi konsumen yang mengincar performa ekstrem, Suzuki Cappuccino juga populer mendapatkan modifikasi engine swap dengan mesin 1.300cc dari motor sport Suzuki Hayabusa.
Artinya mobil dengan bobot 725 kg ini bisa memuntahkan output sebesar 173 hp dan torsi puncak 135 Nm, cukup dengan mengganti mesin bawaannya.